Laporan: Rahmat Tarmuji
Warga Depok yang ingin merasakan kuliner otentik dari Jepang kini sudah ada di kawasan Jalan Margonda, Beji, Depok. Dengan konsep yang unik, Sushiro hadir untuk memenuhi citarasa kuliner Jepang.
Sushiro merupakan restoran sushi conveyor belt (kaitenzushi) dengan penjualan nomor 1 di Jepang. Sushiro hadir pertama kali di Jawa Barat, tepatnya di Depok.
Presiden Direktur Sushiro Indonesia, Mr Koki Hayashi mengatakan, Depok merupakan pangsa pasar yang potensial. Kehadiran Sushiro di Depok diharapkan menjadi warna lain restoran sushi dengan citarasa otentik Jepang.
“Kami sangat antusias untuk memperkenalkan pengalaman menikmati sushi otentik dari Sushiro ke Indonesia. Depok belakangan ini sangat berkembang dimana ada banyak universitas dan Margo City berada di pusat Kota Depok dan merupakan mall paling bagus di Depok,” katanya beberapa waktu lalu.
Sushiro juga sudah menyesuaikan sejumlah produk yang dijualnya dengan lidah orang Indonesia. Namun untuk sushi otentiknya juga tetap disediakan.
“Tapi karena kita otentik maka kebanyakan rasanya sama seperti di Jepang,” ujarnya.
Beberapa menu andalan yang direkomendasikan antara lain seperti Otoro, fresh salmon, fresh maguro, kalbi shio, dan triple ebi. Disini tersedia lebih dari 100 pilihan menu mulai dari makanan pembuka, sushi, side dish, hingga minuman yang menggugah selera.
Soal harga pun bervariasi dan ditandai dengan tiap warna piring yang disajikan. Untuk piring warna merah dengan harga Rp 19.000, warna silver dengan harga Rp 25.000, warna gold dengan harga Rp 33.000 dan warna black dengan harga Rp 44.000.
Untuk memesan makanan, pengunjung bisa memilih menu yang ada di layar interaktif. Tidak perlu khawatir, dalam layar didukung oleh beberapa bahasa seperti: Inggris, Cina, dan Korea. Atau pengunjung dapat mengunduh aplikasi Sushiro di App Store untuk melakukan reservasi tempat atau mengambil antrian online.
Ditanya soal nilai investasi, Mr Koki menyebut nilainya terhitung fantastis. Namun dia enggan menyebut detil berapa nominal yang dikeluarkan untuk satu toko.
“Lumayan lah karena kita kan menggunakan sistim IT. Semua mesin kemudian conveyor belt kita semua dari Jepang langsung. Yang kita ambil dari Indonesia yang ada di konstruksi saja, sedangkan semua mesin dari Jepang. Kita enggak bisa ngomong berapa (nominal) tapi tinggi banget harganya. Dari yang sudah dibayarkan itu bisa berkali-kali lipat. Mungkin kita bisa 10 kali lipat FnB biasanya,” ungkapnya.
DIrektur Utama Margo City, Tan Tjin Hong mengatakan, keberadaan Sushiro di Depok menjadi warna lain wisata kuliner.
Pasalnya, kata dia, ini adalah restoran sushi otentik Jepang yang memiliki penjualan nomor 1 di negaranya. Dia menuturkan, animo warga Depok terhadap sushi cukup tinggi dan toko sushi yang ada pun selalu ramai dikunjungi.
“Kami lihat animo warga Depok soal sushi bagus karena menjadi suatu makanan hari-hari yang banyak dinikmati. Dari toko (sushi) yang sudah ada terlihat animonya tinggi sehingga kita ada kerinduan menghadirkan sushi otentik di Depok. Minimal, orang Depok terupdate punya pilihan makan sushi otentik. Ini kan juga nomor 1 di Jepang dan kita coba hadirkan di Depok. Kami ingin warga Depok punya pilihan selain makanan Indonesia tapi juga ada sushi yang otentik,” pungkasnya. n